KALEIDOSKOP 2018 - TARGET - TARGET MACET




Hai, apa kabar ?
Semoga jawabannya masih selalu menyenangkan. Nggak terasa ya, 2018 hampir usai. Gimana pencapaian kamu sepanjang tahun ini ? kalau aku, bucket list yang kubuat awal tahun lalu hanya seperti asap knalpot yang menguap. Nggak pernah terbaca sepanjang tahun, ketemu lagi baru akhir tahun ini. akan ku ceritakan beberapa target 2018 yang tak ku perdulikan itu. Oiya, aku lebih suka menyebutnya target, bukan harapan karena kesannya kalau target aku akan lebih berusaha untuk mencapai. Ya walaupun pada kenyataannya, nggak terlaksana juga.

Kita mulai dari target pertama yaitu mengunjungi semua kota dan kabupaten di Jawa Tengah dan masing - masing 5 kota baru di Jawa ke arah barat dan timur, Bali, dan Lombok.  Kelihatannya cuma 'segitu doang' tapi kenyataannya karena berbagai macam alasan, Jawa tengah saja belum rampung. sampai hari ini, tepatnya 3 hari terakhir di 2018 aku masih belum ke Blora dan Pemalang. Ke arah barat aku baru menjajaki 1 kota baru yaitu Bogor, dan ke Jawa timur aku belum mencoret satupun kota atau kabupaten. Baru Bali yang tercoret, itupun aku hanya ke Kuta. Sepertinya tahun depan aku harus memecah target Bali menjadi lebih detail per kabupatennya deh. Lombok juga belum kesampaian. alasannya karena waktu itu ada gempa dahsyat padahal mah karena miskin aja.

Tahun 2018 ini aku juga mulai mengurangi main instagram karena pernah ada yang memberikanku kritik yang benar - benar membuat sakit hati, kurang lebih ucapannya begini "teman kelihatannya banyak, tapi nggak ada yang nyata." Wah, rasanya seberti ada bom yang meledak di hati. Jadi salah satu targetku yang kutulis adalah teman baru setiap hari. Karena untuk kenalan dan mulai berteman dengan orang baru setiap hari rasanya tidak memungkinkan terlebih karena weekdays aku bekerja, aku akumulasikan sendiri saja. kalau sehari bertemu 1 teman baru, jadi di akhir tahun aku harus punya 365 teman baru. jadi di akhir pekan aku giat mencari teman baru, mulai dari kenalan dengan orang yang ditemui di tempat wisata terus diajak jalan bareng, sampai ikut beberapa komunitas. Sekarang, entah berapa banyak teman baru yang baru ku kenal sejak awal 2018 ini, tapi sepertinya sudah mencapai target. Kalaupun belum, bagian ini aku tidak menyesal karena target tahun depan akan ada lagi.

Kalau perihal romansa, masih sama. sempat di sekitar pertengahan tahun lalu aku dibuai cinta buta. Eh, tapi emang semua cinta bikin buta nggak sih ? Saking butanya, aku bisa naik motor sehari lebih dari 100 Km cuma demi makan bareng, ngobrol sebentar, udah. Terus dengan santainya aku selalu bilang "Nggak masalah, deket kok. Udah biasa". Sekarang aku pengen ngatain diriku sendiri nih. "Deket matamu! nggak ingat kau, waktu dipaksakan motoran berangkat pagi padahal lagi flu, naik motoran jarak lumayan jauh dengan rantai dan ban motor yang sudah aus yang membuat deg - degan sepanjang jalan, berangkat pagi pulang malam, Hampir pingsan waktu diajak jalan seharian, dan hal - hal menggelikan lainnya." Tapi, jujur saja. Terimakasih untuk kamu, salah satu orang yang mendukungku punya banyak teman baru. 

Apalagi ya yang perlu dibahas ? 
Karir ?
Nah, ini. Mungkin aku adalah orang yang paling susah bersyukur sedunia. hampir setiap hari buruk di kantor pasti pikirannya langsung kepengen resign, pindah ke perusahaan baru atau jualan kaos yang nggak laku - laku. Tapi pada akhirnya, masih selalu disadarkan bahwa aku punya kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai manusia biasa seperti kebutuhan sehari - hari dan tiket perjalanan. Jadi sampai sekarang aku masih bekerja diperusahaan yang sama. Sepertinya sekitar pertengahan tahun lalu aku masih sangat terobsesi pindah ke Surabaya, tapi karena keluarga dan teman - teman bilang bahwa Surabaya dianggap terlalu keras. Tambah angin saja 4000 katanya. Bikin cepat miskin.

Saat 2018 hampir berakhir ini, ada juga kekecewaan lain yang kualami yaitu batal berencana nyabrang di prapatan Shibuya. Nah, bingung bukan ? baru rencana, sudah gagal. Jadi ceritanya sekitar pertengahan tahun lalu aku merencanakan untuk berangkat ke jepang tahun depan. Tapi di awal Desember ini sudah mendapat kabar bahwa rencana itu harus gagal. Jadi selamat tinggal Jepang. Semoga suatu saat nanti bisa terealisasi, Amin.

Sepertinya cukup segitu dulu ceritaku, akan kusambung lagi lain waktu. Kalau kamu, suka buat semacam resolusi setiap tahun tidak ? ceritain dong resolusimu yang menarik, kali aja aku bisa ikut - ikutan

Salam sayang,
Oktaffyani

Komentar

Postingan Populer