INI KERJA ATAU DIKERJAIN ?

#MenjadiOktaffyani 2

Tulisan ini adalah lanjutan dari aku : lulusan-smk-yang tidak tahu apa - apa jadi buat yang belum baca, silahkan dibaca dulu agar lebih mengerti alur cerita gak penting ini.




Sebelum acara perpisahan sekolah aku mulai semangat dan bahagia karena akan segera berstatus sebagai alumni, kembali menjadi pemurung. Aku enggan bertemu dengan teman - teman maupun guru yang sudah terlanjur aku ceritakan bahwa setelah lulus aku akan segera pindah ke Jakarta. Aku merasa tak ada harapan lagi untuk menjadi mahasiswa.

Source : google


Beberapa minggu setelah kelulusan, aku mendapat informasi dari teman di sekolah lain bahwa dari penyalur kerja di sekolahnya ada perusahaan di Semarang yang merekrut karyawan besar - besaran. Kubaca kualifikasinya, yang pasti tidak dibutuhkan syarat tinggi badan minimal. Yes! aku bisa mendaftar. Singkat cerita aku diterima bersama banyak anak lainnya dari sekolah yang sama. Kalau tidak salah waktu itu kami rombongan sekitar 50 Orang. Untuk kos sudah diurus oleh orang dari perusahaan yang merekrut kami (atau mungkin calo, entahlah). kami hanya perlu membayar dan bisa tinggal di tempat yang sudah disediakan. Waktu itu dalam 1 kamar kos dihuni 4 orang. Cukup, karena kami hanya anak baru, barang bawaan cuma baju ganti dan alat mandi.


Source : Google

Hampir bagi kami semua, ini adalah kali pertama bekerja. Memang sebelumnya pernah PKL (Magang) saat sekolah, tapi keadaan dunia kerja yang sebenarnya jauh berbeda. Kami yang baru saja lulus SMK diminta bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Akhirnya di minggu pertama, setengah dari rombongan kami kabur tanpa permisi, nekad pulang sendiri. Aku sendiri masih bertahan karena bagiku ke Semarang adalah pelarian. Walaupun berat, tapi tetap ku lakukan. 

Hasil gambar untuk buruh pabrik garmen
Source : Google

Sekitar minggu ke tiga bekerja, jam kerja semakin lama. Berangkat tetap pukul 7 pagi pulang pukul 9 malam dari hari senin sampai sabtu. Minggu yang hanya seperti butiran debu digunakan untuk istirahat dan mencuci baju. matahari seakan suka buru - kalau hari minggu. Baru istirahat sebentar, tiba - tiba sudah petang. Tidur, lalu pas bangun udah Senin lagi.

Source : Google


Minggu ke empat, minggu yang membahagiakan. Gajian Pertama! Akhirnya setelah rasanya seperti menunggu setahun, bisa juga merasakan uang hasil jerih payah sendiri. Tapi kebahagiaan itu cuma angin lalu saat melihat slip gaji yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Lembur yang dibayarkan jauh dari yang sudah dijanjikan. Kalau jam kerja normalnya 7 jam dimulai dari jam 7 pagi seharusnya selesai jam 3 Sore. Kalau lebih dari jam 3 Sore dianggap lembur. Betul, kan

Source : Google


Aku yang sudah kelewat membayangkan kaya  raya setelah gajian hanya bisa meratapi upah lembur yang hanya dihitung 2 - 3 jam setiap harinya, setengah dari hak yang sharusnya kami terima. Tapi apa daya, kami atau khususnya aku hanyalah anak yang baru beberapa hari lulus SMK, belum berani berbuat apa - apa. Akhirnya setelah menerima gaji itu aku dan hampir semua teman - temanku yang saat itu berangkat bersama juga kabur. Tidak baik memang pergi tanpa pamit, tapi prosedur resign sangat menyulitkan dan yang lebih berat bagiku adalah harus lebih lama menjadi "robot perusahaan".
Aku tak kuat lagi, Aku segera pulang.

Komentar

  1. Ini seperti dikerjain. Pantes buruh banyak yang demo, kesejahteraan karyawan diabaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Masih banyak perusahaan yang gak memperhatikan karyawannya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer