I LOVE YOU, MY SELF



Pagi ini bangun tidur seperti biasa buka Hp dan baca - baca sosial media. Mulai dari Instagram sampai whatsapp. tiba - tiba ada perasaan nggak ikhlas karena kemarin aku menghapus dan mengarsipkan beberapa foto di instagram karena alasan mengikuti orang lain. Kaget sendiri saat sadar bahwa aku bisa diatur. 

Tiba - tiba teringat kalimat @iiqhue beberapa bulan lalu pas aku lagi patah hati sama orang sampai aku menjauh dari lingkaran sosial termasuk uninstall instagram yang hanya betah kurang dari seminggu. Dia bilang, labil sekali. tingkahku saat itu juga tak terkendali. Untuk mengatasi itu, aku mulai lagi dengan menyibukkan diri, bertemu banyak orang baru, mendengarkan cerita baru, membuat kenangan baru.

Pikiranku semakin penuh, kegiatan juga bertambah padat. Aku pikir dengan begitu akan membuat tidur malamku menjadi nyenyak karena fisik dan pikiranku lelah, ternyata tidak. Ini jauh lebih melelahkan. Istirahat semakin tidak teratur, makan tidak teratur, dan semakin tidak berdamai dengan diri sendiri. 

Kacau !

Sebentar, kalimat itu, "berdamai dengan diri sendiri" apakah aku sudah melakukannya ? Rasanya ini sumber masalahnya. dua tahun lalu dan sebelum - sebelumnya sepertinya aku adalah manusia paling bahagia. Itu masa - masa senang mencoba hal baru. Masa - masa nggak peduli sama sekali sama pendapat orang lain, mencintai diri sendiri, dan bahagia. 

Entah kenapa, semakin kesini rasa cinta sama diri sendiri semakin luntur, hilang. Yang ada dipikiran hanya pemikiran orang lain, takut salah dimata orang lain, takut menjadi beda. Setiap mau melakukan sesuatu mikirin dulu gimana kira - kira pendapat orang lain nanti, atau kalau sudah kelewat ceroboh sendiri jadi takut dillihat orang lain. Pada akhirnya takut buat mencoba hal - hal baru lagi dan mencari jalur aman. 

Mengingat kembali, dulu aku cinta banget sama aplikasi instagram. Buktinya, bersua dengan banyak followers dan mengingat dulu bareng - bareng gedein akun sama @iiqhue. Dari followers yang dibawah seratus sampai waktu itu sekitar 15 ribu. Saat itu, aku bahagia. Tapi semua berubah sejak negara api menyerang. Karena aku tidak bisa mengendalikan pendapat netizen, jadinya malah aku yang kalah. Awalnya secara nggak sadar jadi mengikuti arus dan keinginan netizen. 

Hari ini, setelah ku pikir kembali itulah alasannya aku sering merasa capek sendiri. Aku lelah bertopeng, menuruti pendapat netijen. Sekarang, aku mau melepaskan jeratan tali - tali yang mengganggu pikiran itu, lalu kembali berdamai dengan diriku sendiri. memeluk hangat jiwa yang dingin ini, memberikan senyum yang rasanya sudah lama tidak mendapatkannya. 

Dear my self,
I love you.
Hari ini beban sudah dilepaskan, diikhlaskan. Jangan lagi menyakiti diri sendiri dengan pendapat orang lain. Percayalah bahwa kamu layak untuk bahagia.

Komentar

Postingan Populer