PULANG



Hari ini, hari pertama masuk kerja lagi setelah libur lebaran yang amat panjang. Perjalanan kemarin terasa berat, tidak seperti biasanya. Bukan karena mengendarai sepeda motor selama dua jam dengan koper yang ku ikat sekuat mungkin menggunakan rafia, tapi entah kenapa perasaanku seakan tak mau pergi lagi ke tempat perantauan.

Tiba - tiba perasaan tak nyaman menyelimuti selama perjalanan. Fokusku bukan pada jalanan yang lumayan padat karena sedang arus balik lebaran. Pikiranku melayang - layang mempertanyakan why I go to that city ? Lalu imajinasiku muncul seorang anak yang baru lulus SMK yang pindah keluar kota sendiri untuk mengejar ilmu. Anak itu masih lugu, ia berusaha sekuat tenaga sehingga dapat bertahan selama 3 tahun dan  menyelesaikan studi dengan membawa gelar cumlaude. Janji anak itu setelah menyelesaikan gelarnya adalah PULANG.

 Anak itu  adalah aku. Maka harusnya, hari ini aku tak perlu lagi kembali merantau. Terkadang pemikirankku memang masih terlalu bocah seperti ini. Bagi yang belum tahu, selama 3 tahun aku menempuh ilmu sambil bekerja dan berjanji aka resign setelah wisuda. Namun janji itu ku langgar sendiri. Hari ini aku masih berangkat untuk merantau. Dalam pikiranku saat mengendarai motor muncul banyak pertanyaan :
"Kapan aku benar - benar akan resign ?"
"Kalau sudah resign, lalu pekerjaan apa selanjutnya yang akan ku lakukan ?"
"Apakah aku akan bahagia setelah tidak menyandang gelar sebagai pegawai ?"
"Aku tak mau jadi pengangguran. lalu apa yang bisa aku lakukan ?"
Dan semacamnya.

Tak terasa, 2 jam sudah aku mengendarai sepeda motor sambil melamun. Sampailah aku di depan kos, suasananya sepi. Aku segera memarkir sepeda motor, lalu bergegas masuk ke kos - kosan yang kutinggali sejak setahun lalu ini. Sepi, hanya ada satu penghuni yang sudah berada di kos karena sudah harus bekerja. Aku langsung merebahkan punggung yang sedari tadi minta diistirahatkan. Mataku menatap plafon, kosong. Dalam pikiranku hanya ada sebuah pertanyaan "Why I am still here ?" Lamunanku terpecah. Aku harus segera mandi dan tidur, besok harus bekerja di pagi hari. 

Hari pertama bekerja setelah liburan, semua wajah terlihat sumringah kecuali aku. Sungguh, aku berharap hari ini cepat berlalu. Tidak banyak pekerjaan yang ku lakukan, hanya membereskan beberapa orderan dan pekerjaan yang ringan. Aku tidak dapat berkonsentrasi sama sekali.

Saat sudah mulai sore, sepulang kerja aku mencari teman untuk keluar, sekedar makan dan ngobrol untuk killing time. Setelah ada yang diajak, singkat cerita setelah sholat maghrib aku berangkat. Tempat makan yang kami tuju berada di Tembalang, daerah yang dulu pernah ku idamkan sebagai tempat tinggal karena lokasinya yang berada di dekat kampus dimana segala fasilitas yang ku butuhkan ada disana. Entah kenapa, malam ini aku membenci tempat ini. aku benci harus melewati jalan ini, aku benci kenapa aku masih disini ?

Setelah selesai makan dan membangun obrolan yang tidak hangat, aku pulang. Dijalan raya yang mulai sepi karena sudah lumayan malam, aku merasakan ada air mata yang menetes di pipi. bahkan saat aku mengetik tulisan ini pun mataku berkaca - kaca. Kenapa aku menangis ? entahlah. Aku memang sering melakukan banyak hal tanpa sebab. Sampai di depan kos, pintu dan gerbang sudah di kunci. Tadi memang tidak sempat membalas chat di WA grup karena handphone mati karena lowbat. 

Sejujurnya, ini bukan pertama kalinya aku terkunci diluar karena alasan yang sama, jadi otakku segera mencari solusi. Aku menuju tempat kos kakakku yang berjarak sekitar 10 Km dari kosku, menggedor kamarnya sambil memasang muka memelas agar diberi tempat tinggal sementara. 

Dengan segera aku membersihkan muka yang penuh dengan debu jalanan dengan cuka apel yang uapnya membuat mata lumayan pedih. Dengan mata yang berkaca - kaca, aku bilang bahwa cuka apel membuatku pedih. padahal itu hanya alasanku untuk menutupi air mataku yang sejak tadi tak mau berhenti keluar. 

Ku coba memejamkan mata, berharap besok aku meluapakan semua ini. atau setidaknya kalau tidak bisa lupa juga, besok sore aku bisa pulang (lagi) untuk 2 hari karena weekend. Pikiranku saat ini masih tentang rumah. Aku hanya ingin pulang.

Komentar

  1. Tetep semangat di mana pun km berada,dan pulang tetap menjadi tujuan kita setelah kita dengan segala nya yang ada diluar.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer