Generasi kurang piknik

Disclaimer!
Aku tau, gak semua anak muda mempunyai karakter atau sifat (yang mungkin negatif ) seperti yang bakal aku bahas di bawah. aku juga sadar betul, masih ada anak muda yang berjiwa muda, pro aktif, cerdas, dan berprestasi. aku buat ini juga karena terinspirasi dari blognya Gita savitri devi yang membahas tentang generasi tutorial. disana udah di jelasin panjang lebar dan sejelas - jelasnya (menurutku) tentang apa itu generasi tutorial. nah dari tulisan mbak gita itu, aku tiba - tiba kepikiran sama generasi muda sekarang yang kesannya mentalnya tidak terlalu kuat, seakan - akan selalu butuh liburan karena kegiatan yang sangat membuat stres pikiran entah karena sekolah, kuliah, atau pekerjaan.

Sejak sekitar satu tahun yang lalu, aku sering banget lihat meme
Hasil gambar untuk awal mula mucul meme kurang piknik

   Hasil gambar untuk meme kurang piknikHasil gambar untuk meme kurang piknik


Mungkin bagi sebagian orang, meme seperti itu dianggap lucu sehingga banyak yang share sampai booming di berbagai media sosial sehingga kebanyakan orang yang mengalami masalah sampai stres selalu dihubung - hubungkan dengan piknik. Tapi menurutku,piknik won't make sense if you just wanna show off, hanya karena di katain orang lain, atau hanya karena ikut - ikutan biar dianggap keren. Dari meme tersebut, aku berpikir tentang banyak hal.
Apa benar generasi sekarang kurang piknik ?
Kenapa generasi sekarang sering menyebut orang lain yang nyinyirdengan kurang piknik ?
Apa hubungan nyinyir dengan piknik ?
Apakah generasi sebelumnya juga mengalami masalah kurang piknik ?
dan banyak lagi pertanyaan yang berkecamuk di kepala. karena penasaran, lalu saya sedikit browsing tentang kurang piknik.banyak sekali website atau blog yang membuat atau reupload meme kurang piknik. banyak sumber menyebutkan bahwa kurang piknik menyebabkan usil terhadap kehidupan orang lain, kepo, nyinyir, dan semacamnya.
Really ?
Yang aku lihat sih, jaman sekarang disaat piknik sudah menjadi lifestyle anak muda, masih banyak juga yang nyinyir. piknik tidak mengubah tabiat mausia kebanyakan karena menurutku para generasi masakini sudah kehilangan (atau mungkin menghilangkan ) esensi piknik itu sendiri.
Yang aku tau, saat ini banyak sekali muda - mudi yang pergi piknik hanya karena latah sosmed. maksudnya lihat orang lain posting foto orang lain liburan ke pegunungan, ikut - ikutan biar dibilang sama gaulnya. lihat orang foto makanan di tempat fancy, ikut - ikutan. padahal sebenarnya kita gak butuh. hanya saja ingin terlihat sama dengan orang lain. Bisa jadi, mereka yan bilang kurang piknik ini juga bukan karena tekanan dari diri sendiri yang emang butuh piknik, melainkan hanya karena agar terlihat sama dan tidak dibilang ketinggalan jaman.

Lalu, bagaimana orang jaman dahulu ? apa mereka sering pikik? aku sedikit tanya - tanya sama ibu (mewakili generasi muda masa lalu) bahwa orang dulu gak latah piknik seperti generasi masa kini. mereka juga butuh liburan, tapi tidak separah sekarang. menurut ibuku, dulu generasi mereka liburan mungkin setahun sekali, atau dua kali saja dan tidak banyak rang yang menyebut dirinya atau orang lain kurang piknik. apa mereka tidak sekolah, kuliah,atau bekerja sehingga tidak punya tekanan yang sama seperti yang dirasakan generasi masa kini ? ternyata mereka juga bekerja. mereka juga kuliah / sekolah. jadi, apa yang membedakan ?
mungkin pengaruh lingkungan.jaman dulu, karena gadget belum secanggih sekarang (bahkan belum ada), orang - orang belum mengenal instagram, path, apalagi snapchat, jadi mungkin kegiatan 'pamer piknik' seperti yang dilakukan kebanyakan anak muda sekarang sehingga tidak ada orang yang latah piknik pula.

kembali ke kebutuhan piknik, sebenarnya memang menurutku setiap orang butuh piknik untuk menyegarkan pikiran dan membuka wawasan baru. namun, disesuaikan lagi dengan kebutuhan diri sendiri. apa benar aku butuh piknik ? atau sekedar hanya ingin pamer di sosial media? atau hanya sekedar 'agar sama seperti orang - orang kebanyakan' sehingga mengorbankan banyak hal.
Eh, piknik kan agar menejernihkan pikiran. apa ada yang dikorbankan ?
Tentu ada. kamu harus mengorbankan waktu, tenaga, dan uang yang mungkin seharusnya bisa kamu tabung buat masa depan hanya demi pamer foto 'aku pernah kesini lho, aku pernah kesitu lho, aku pernah begini lho, aku pernah begitu lho, dsb'. atau demi alasan 'agar suatu saat aku sudah tua, aku bisa duduk - duduk di teras, ngopi sambil mengenang masa lalu yang sering kesana - kemari'

Boleh sih, pemikiran - pemikiran seperti itu tentu sah - sah saja dan memang manis sekali dibayangkan. tapi, coba deh pikir lagi. kalau sekarang saja, di masa muda kerja malas - malasan, tidak punya tabungan karena uangyang seharusnya ditabung digunakan untuk memebeli tiket pesawat atau tiket penginapan ke luar kota bahkan luar negeri sehingga gaji bulanan selalu pas - pasan bakan kurang. Apa bisa di masa tua kita santai - santai dirumah ?


sumber gambar :
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2svOG_LHTAhXIuI8KHR42Bp4QjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fmardhatillahbustamam.blogspot.com%2F2015%2F09%2Fselamatkan-anak-muda-yang-kurang-piknik.html&psig=AFQjCNGtLW5Xa-EHoBYCmbh8g28Y8dyhPQ&ust=1492741079558332

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwivsdr6_LHTAhXGuo8KHdGZDQ4QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fwww.brilio.net%2Fngakak%2F11-meme-kurang-piknik-bikin-kamu-cekikan-sambil-meratapi-nasib-1611261.html&psig=AFQjCNEVn5sOUWIJscHuEm0fBL51xm7sJg&ust=1492741311574390

Komentar

Postingan Populer