Backpacker Sehari ke Surabaya - Malang



Hi everyone...! what's up?


Sudah liburan apa masih duduk di sekolah, kantor, kampus, dan tempat tempat bertembok lainnya ? Nah, di postingan kali ini aku mau cerita tentang cerita backpackeranku ke Surabaya dan Malang. aku berangkat sama besties ku 1 orang. JadiYaiyalah, masak mau dipangku?

, biaya ini juga untuk dua orang, kecuali tiket kereta tetap beli 2 tiket.

check this Out.

Berangkatnya Gimana ?

Aku awali perjalanan kali ini dari Kota Lumpia, Semarang. Kereta dari stasiun Semarang Tawang ke Surabaya Pasar Turi akan berangkat pukul 11.55 WIB, jadi aku berangkat jam 10 karena perjalanan dari kos ke stasiun lumayan jauh, sekitar 45 menit  menggunakan motor. Biaya bensin motor ga dihitung ya, soalnya pas mau berangkat gak isi bensin karena masih cukup. 

Sampai di stasiun, aku beli minum dan cemilan buat bekal di kereta biar gak terlalu bosen, sekalian jaga - jaga kalau tiba - tiba lapar. aku cuma beli dua botol air mineral dan camilan. untuk pengeluaran pertama ini, kita bayar Rp. 20.000 saja. Setelah itu, kita check in dan nunggu keretanya datang. Buat yang baru pertama kali ke Stasiun Tawang bisa nunggu sambil foto - foto juga karena menurutku bangunannya lumayan epic buat kolesi foto instagram. Sekitar 11.40 WIB kita masuk peron, dan nunggu lagi. tak lama kemudian, keretana datang. Yes! berangkat..!!
Aku naik kereta Maharani dengan tujuan Surabaya Pasar Turi kelas ekonomi. Yaps! biar gak mahal. toh kereta ekonomi juga sudah lumayan aman dan nyaman dan yang paling utama adalah irit karena cukup dengan Rp. 49.000,00 saja. Setelah sekitar 6 jam duduk, akhirnya sampai juga di Stasiun Surabaya Pasar Turi sekitar pukul 16.25 WIB. Keluar dari stasiun, aku cuma jalan - jalan yang gak terlalu jauh dari stasin karena nanti malam pukul 23.00 harus berangkat ke Malang. jadi, di Surabaya ini cuma bagaikan mampir makan sate sambil cari cowok ganteng.

Sampai di Surabaya

Destinasi pertama Surabaya adalah ke Tunjungan Plaza. Sebenarnya, niatnya mau ke Jalan Tunjungan yang katanya keren, tapi apa daya malah nyasarnya ke Tunjungan plaza. masuk ke Mallnya aku gak belanja apapun karena emang budget terbatas gak niat belanja, jadi cuma numpang ngadem aja. Lalu dengan sotoynya aku jalan aja tanpa tanya google maps ataupun tanya orang, cuma ikutin jalan raya aja, kalo gak salah nama jalannya Jl. Embong Malang yang ternyata membawa kita sampai di Tugu Pahlawan. Ini sih salah satu iconnya surabaya, tapi apa daya kita sampai sana udah malam, sekitar jam 20.00 WIB jadi gak bisa masuk ke museumnya.

Dari Tugu Pahlawan lalu jalan lagi ke arah stasiun, dan baru sadar kalau ternyata Tugu Pahlawannya deket dari Stasiun Pasar Turi. sedangkan Aku tadi muter lumayan Jauh, mungkin sekitar 4 Km. Efek sok - sokan gamau buka google maps. Sebelum kembali ke stasiun, kebetulan banget pas laper dan ada bapak - bapak jualan sate di pinggir jalan,jadi aku mampir makan dulu. Kata orang, kalau beli makanan di dekat stasiun biasanya harganya melambung tinggi ke angkasa, ternyata biaya makan ini cuma Rp. 15.000,00 per porsinya. Harga normal lah, gak seperti yang di bayangkan. Setelah kenyang, lanjut jalan lagi ke stasiun buat bersih - bersih badan dulu sebelum nanti ke Malang.

Sesampainya di sasiun lagi, aku langsung check in dan duduk manis untuk menunggu beberapa saat sampai waktunya kereta berangkat ke Malang. Aku naik kereta Jayabaya, berangkatnya jam 23.10 WIB dan dijadwalkan sampai Malang jan 01.17.

OTW Ngalam


Di kereta tujuan Malang ini, karena lumayan capek, jadi kita berdua ketiduran di kereta. Parahnya, kita kaget kebangun gara - gara dengar announcement "Kereta akan tiba di Stasiun Lawang". Iya, Lawang! padahal tujuan kita adalah ke Stasiun Malang. Yah, namanya orang lagi tidur, jadi indera pendengaran belum on 100 %. Kita buru - buru turun. Untungnya, si  @iiqhue ini rada mikir, gak kayak aku. Kalo emang ini Stasiun Malang, kok stasiunnya kecil dan sepi, gak sesuai ekspektasi, dan gak semua orang turun, padahal stasiun Malang adalah stasiun akhir. Untungnya, ada petugas stasiun yang sigap nanyain ( mungkin karena kita kelihatan bingung ). Si Bapak ini bilang, kalo ternyata kita salah stasiun. akhirnya kita lari - lari ngejar kereta itu yang udah mulai jalan walaupun memang masih pelan karena masih dalam stasiun. Sumpah! ini drama banget kayak sinetron. Alhamdulillah kita berhasil naik keretanya lagi walaupun dengan lebam di kaki gara - gara kepentok pas mau loncat masuk ke kereta. But it's Okay. Kalau nggak gitu, mungkin nggak ada yang bisa di ceritain kan ?

Sampai di Stasiun Malang jam 01.17 WIB tanggal selanjutnya (karena lupa waktu itu kesana tanggal berapa). Kali ini aku turun di stasiun yang benar. Masih jam tengah malam, rasanya tidak memungkinkan kalau kita langsung keluar stasiun. Jadi kita minta ijin sama petugas stasiun buat istirahat di peron. Ternyata, ada sekelompok anak muda juga yang nasibnya sama, backpacker juga kayaknya. mereka juga minta izin buat istirahat di peron juga.

Dengan alasan keamanan karena aku cuma pergi berdua, jadi kita tidurnya gantian. Sebenarnya bisa juga kalau mau cari penginapan, tapi kalo dipikir - pikir lagi sayang duitnya karena pagi kita udah mau eksplore malang. di penginapan juga belum tentu bisa tidur, dan juga sebenarnya takut keluar stasiun karena masih tengah malam.
Sekitar jam 4 aku baru keluar dari stasiun ( lebih tepatnya diusir ) karena kereta - kereta pagi udah mau datang. dan emang itu diluar masih sepi banget, belum berani pergi jauh karena takut ada preman, banci, atau semacamnya. Untungnya di depan Stasiun Malang ada Taman Trunojoyo dan ada PKLnya. Aku sama @iiqhue ngopi - ngopi dulu di salah satu warung disitu sambil nunggu subuh. DI taman itu ada kamar mandi umum juga, tapi kita cuma jajan aja. Disini kita mengeluarkan uang Rp. 18.000 buat 2 Orang. Lagi - lagi, irit!

Setelah matahari lumayan muncul, kita baru berani jalan. Di Malang kita Sewa motor yang udah booking pas masih di Surabaya. Karena motornya bisa dianter jam 07.00 WIB, sedangkan saat kita pergi dari PKl'an itu masih sekitar jam 5 atau setengah lima, kita jalan ke arah alun - alun tugu dan ketemu masjid. Jadi kita mandi dan sholat disitu. setelah berasa cantik (karena hari sebelumnya gak mandi) aku balik jalan lagi ke Alun - Alun Tugu buat foto - foto.

Dari alun - alun tugu kita jalan ke alun - alun Malang, karena janjian sama rental motornya juga disitu. Setelah foto - foto sebentar, akhirnya kita dapat motor. Akhirnya nggak jalan kaki lagi! Harga sewa motornya Rp. 100.000. Harusnya kalau motor aja cuma Rp. 75.000 tapi karena kita minta antar ke alun - alun, jemput motornya di stasiun, dan ternyata belum jam buka, jadi kena tambahan Rp. 25.000. Ya, gak masalah lah. Lalu kita isi bbm dengan Rp. 15.000 (ternyata belinya kebanyakan) Sampai sore kita kembalikan motornya bbm masih sisa banyak banget. Mungkin harusnya diisi Rp. 10.000 cukup. Tapi yaudah lah ya.

Kampung  Jodipan






Dengan motor kita melaju. tujuan pertama ( menggunakan motor )  adalah ke kampung warna - warni jodipan yang lagi hits itu. Disini kita cuma butuh biaya Rp. 2000 buat parkir motor, Rp. 2000,00 buat masuk per orang, jadi total berdua hanya Rp. 6000 dan bisa dapat foto - foto yang lumayan epic dengan latar belakang rumah penduduk yang warna - warni.

Coban Rondo


Dari jodipan kita cuss ke Coban Rondo karena sebelumnya liha di instagram ada labirin coban rondo yang bikin penasaran banget, jadi kita memutuskan kesana. ternyata lumayan jauh, mendaki gunung lewati lembah. sampai di pintu masuknya  aku lumayan kaget karena karcis masuk yang lumayan mahal ( menurutku ) untuk ukuran wisata alam, yaitu Rp. 56.000,00 rupiah untuk 2 orang 1 motor. si bapak yang jual karcisnya udah jelasin sih, ini karcis kenapa bisa mahal. dan kayaknya sih bapaknya bilang ini udah all in. tapi keyataannya di kawasan coban rondo itu masih bayar - bayar juga. buat masuk labirinnya Rp. 10.000 per orang, dan ada wahana lain kayak outbound, tembak - tembakan, taman bunga, dll yang aku gak cobain.

Alun – Alun Kota Batu



Dari coban rondo, aku balik lagi ke Kota Batu, istirahat di alun - alunnya. Niatnya mau naik Ferris whellnya tapi pas istirahat karena kita disana sekitar jam 12.00 WIB. Kita tunggu sampai sekitar jam setengah 2 sambil jajan- jajan di alun - alun itu, kita cuma mengeluarkan uang Rp. 15.000,00  buat berdua. Karena ferris wheelnya gak muter juga, akhirnya degan terpaksa kita pergi tana naik ferris wheel itu.

Makanan Khas yang Uenak


Tujuan selanjutnya adalah makan makanan yang gak bisa ditemukan di Semarang, yaitu bakso malang. setelah cari referensi, yang paling menarik adalah bakso president. letak warung baksonya ada di pinggir rel kereta api aktif, padahal banyak orang yang asal lewat rel itu. memang sih, ada warga yang jaga di pinggir rel, tapi ini juga yang bikin sensasi makan di warung bakso ini waktu kereta mau lewat, hampir semua orang diluar teriak biar yang ada di dekat rel minggir. itu seru banget!

Selain itu, ternyata ini bakso antrinya luar biasa! atau mungkin karena pas hari libur juga. aku antri mau pesan itu pas datang antrian udah sampai luar warungnya. antriannya kira - kira 15 meter padahal itu yang 1 rombongan yang antri cuma 1 orang. karena sampai depan yan pesan langsung di buatin baksonya, jadi lumayan lama juga antrinya. demi 2 porsi bakso buat 2 orang ini, aku berdiri di antrian sekitar 1 jam 15 menit! dan karena baksonya emang enak banget, se porsi ini habis dalam waktu sekitar 12 menit. Ya.. capek di antri. Tapi emang baksonya worth it banget. Antri berapa lama rasanya terbayar setelah makan bakso yang enak banget, di pinggir rel kereta pula.

Nah, Bakso President ini menutup perjalanan Surabaya – Malang kali ini. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya!










Komentar

Postingan Populer